Al Jazeera telah mengutuk keras serangan militer yang ditujukan kepada wartawannya. Kantor berita yang berpusat di Qatar ini menyatakan bahwa insiden tersebut "merupakan pelanggaran serius lainnya terhadap jurnalis di Gaza."
"Al-Wahidi sedang meliput pemboman dan invasi darat Israel ke kamp Jabalia, yang telah berlangsung selama lima hari. Militer Israel telah memerintahkan semua penduduk untuk mengungsi tetapi terus menyerang siapa pun yang mencoba melarikan diri," tulis Al Jazeera.
"Sementara itu, rekan Al Jazeera, Ali al-Attar, meliput kondisi pengungsi di Deir al-Balah. Al-Attar terluka oleh pasukan Israel dua hari lalu dan saat ini masih dalam kondisi kritis," demikian pernyataan Al Jazeera.
Baca Juga: Kronologi Prajurit TNI Terluka Ditembak Tank Israel di Markas UNIFIL Lebanon
Al Jazeera menegaskan bahwa serangan terhadap jurnalis seperti ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional yang melindungi pers dan pekerja kemanusiaan di zona konflik.
Mereka juga mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna memastikan keselamatan jurnalis dan warga sipil di Gaza.
"Serta meminta pertanggungjawaban Pasukan Pendudukan Israel atas kejahatan yang terus berulang terhadap jurnalis," tambah Al Jazeera.