Tunaikan Amanah Hilirisasi Nasional, Investasi Sektor Pertambangan Terus Meningkat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Okt 2024, 18:00
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ekosistem Hilirisasi Bauksit Bukti Sinergi Grup MIND ID Ekosistem Hilirisasi Bauksit Bukti Sinergi Grup MIND ID (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Strategi hilirisasi produk pertambangan, dimulai dari nikel pada 2020, terbukti meningkatkan nilai tambah produk olahan industri Indonesia. Tidak saja menciptakan lapangan kerja dan multiplier effect lainnya, hilirisasi dinilai dapat mengatasi defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.

Larangan ekspor bijih nikel mengubah lanskap industri nikel di Indonesia. Perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri berlomba menanamkan investasinya dengan membangun pengolahan dan pemurnian bijih nikel (smelter) di berbagai daerah. Salah satunya smelter milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang diresmikan Presiden Jokowi pada akhir Desember 2021.

Nilai investasi pada proyek ini mencapai Rp42,9 triliun di kawasan industri terpadu seluas 1.907 hektare. Smelter GNI mengolah bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12%, dengan kapasitas produksi sebesar 1.800.000 ton feronikel per tahun. Sementara suplai bijih nikel yang dibutuhkan sebesar 21.600.000 WMT per tahun. Setelah beroperasi penuh, smelter ini dapat mempekerjakan 60 ribu tenaga kerja.

Masih di Sulawesi Tenggara, ada juga smelter nikel milik PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Perusahaan dengan 17 ribu pekerja ini memiliki kapasitas produksi ferronickel sebesar 2,2 juta ton per tahun dan billet stainless steel sebesar 3 juta ton per tahun. Di lokasi yang sama juga ada PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Jumlah tenaga kerja yang tertampung di VDNI mencapai 26 ribu pekerja.

Ekosistem Hilirisasi Bauksit Bukti Sinergi Grup MIND ID <b>(Istimewa)</b> Ekosistem Hilirisasi Bauksit Bukti Sinergi Grup MIND ID (Istimewa)

Data Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ditjen Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), total smelter nikel yang beroperasi hingga Maret 2024 berjumlah 44 smelter. Di samping itu ada 2 smelter tembaga, 3 smelter alumina, 2 smelter aluminium, dan 3 smelter timah. Khusus untuk pengolahan nikel, ada 19 smelter yang sedang dalam tahap konstruksi dan 7 lainnya dalam tahap feasibility study.

Meningkatnya investasi smelter nikel karena pemerintah memberikan sejumlah insentif, antara lain menghapus aturan yang tidak ramah investasi, memberikan kemudahan ijin hilirisasi serta menyediakan akses yang mudah untuk mengurus perizinan, seperti izin lingkungan, izin usaha, sertifikasi industri dan lain-lain.

Tiga tahun berjalan, hilirisasi industri nikel telah memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Menurut Jokowi, pada 2015 ekspor nikel Indonesia hanya bernilai Rp45 triliun. Setelah kebijakan hilirisasi diterapkan, nilainya melonjak 11 kali lipat menjadi Rp520 triliun pada 2023.

Halaman
x|close