"Dengan jumlah yang begitu besar, tentunya sudah seharusnya pak AS bisa segera mendapatkan perawatan yang layak dan memulai usaha agar tidak terlilit masalah keuangan di masa depan," imbuh Pratiwi.
Pratiwi menekankan pentingnya keterbukaan dalam penggunaan dana donasi, bukan untuk meminta lebih banyak uang, tetapi demi transparansi.
"Tujuan saya hanya ingin agar semua orang mengetahui dengan jelas bagaimana dana donasi ini digunakan, bukan untuk kepentingan pribadi tapi demi keterbukaan dan keadilan bagi semua pihak yang ikut membantu," tegasnya.
Pratiwi juga merasa semakin kecewa melihat sikap EN yang tampak tidak peduli meskipun ia telah berusaha membantu pengobatan suaminya.
"Ketika kami datang dengan niat baik untuk membantu, minimalnya bisa bersikap ramah dan berterima kasih. Kami tidak datang untuk meminta belas kasihan, tapi untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya.
Pratiwi berharap agar ada keterbukaan dan transparansi dalam penggunaan dana donasi, sehingga bantuan dapat tersalurkan dengan tepat dan memberi manfaat nyata bagi penerima.
"Harapan saya hanyalah agar semua proses penggalangan dana dan pembagian bantuan dilakukan dengan jujur dan adil, demi kebaikan bersama dan kepercayaan masyarakat terjaga," tutupnya.