Ntvnews.id, Lombok - Heboh belasan turis asing di Lombok diduga terlibat dalam kegiatan misionaris yang menyebabkan banyak warga berpindah keyakinan. Aktivitas ini konon telah berlangsung sejak gempa Lombok 2018 dan terus berlanjut hingga kini.
Salah satu korban menceritakan bahwa para misionaris ini mendekati warga melalui bantuan sosial atau saat warga sedang sakit. Lambat laun, mereka mulai mengajarkan kepercayaan mereka hingga warga yang bersangkutan dibujuk untuk mengikuti upacara keagamaan.
“Saya dibaptis di perumahan. Kemudian suami saya juga didoktrin untuk ikut upacaranya,” ujar seorang korban perempuan yang enggan menyebutkan namanya, seperti dilansir dari akun Instagram @mataramnow pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Warga di Lombok (Instagram)
Wanita tersebut memperlihatkan banyak gambar ritual keagamaan yang dibawa oleh para turis asing, mulai dari upacara keagamaan, pengajaran tentang tokoh mereka, lagu rohani, hingga proses pemberkatan. Korban tidak diminta meninggalkan sholat dan mengganti agama di KTP.
“Kita diminta tetap salat seperti biasa, tidak perlu mengganti KTP kita,” ungkapnya.
Namun, korban juga diminta untuk membaca kitab suci mereka secara rutin dan berdoa dengan diawali Bismillah serta ditutup dengan ‘Dalam Nama Isa Almasih.’ Bagi mereka yang bersedia akan diberikan hadiah berupa sembako untuk warga tersebut.
“Hanya saja, dalam doa kami diminta memulai dengan Bismillah dan mengakhiri dengan sebutan ‘Dalam Nama Isa Almasih’, itu yang diajarkan. Setelah itu, warga diberi 3 kilogram beras dan 10 bungkus Indomie,” jelasnya.