Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Lebih lanjut, Netanyahu menyatakan bahwa kematian Sinwar adalah "tonggak penting dalam kemunduran kekuasaan Hamas." Netanyahu juga menambahkan bahwa "Hamas tidak akan lagi memegang kendali atas Gaza."
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). ANT (Antara/Antadolu/aa)
Pernyataan Netanyahu muncul setelah pengumuman resmi dari Israel yang menyatakan bahwa Sinwar tewas dalam operasi pada hari Rabu (16/10). Selama beberapa hari terakhir, Israel telah melancarkan serangan intensif ke Gaza, dan kemungkinan Sinwar terbunuh dalam salah satu serangan tersebut.
Beberapa sumber lain melaporkan bahwa Sinwar tewas dalam operasi militer Israel di Rafah, tempat sandera ditahan. Saat itu, pasukan Israel dan milisi setempat terlibat dalam baku tembak. Seorang prajurit Israel melaporkan bahwa ia melihat salah satu anggota milisi yang mirip dengan Sinwar.
Orang yang mirip Sinwar tersebut diyakini tewas setelah terkena tembakan dari tank. Israel kemudian melakukan pemeriksaan DNA dan mengonfirmasi bahwa milisi yang tewas tersebut adalah Yahya Sinwar.
Kematian Sinwar terjadi di tengah serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober. Akibat serangan tersebut, lebih dari 42.000 orang di Palestina tewas dan hampir 100.000 lainnya terluka.