Lebih lanjut, sumber-sumber dari LBCI menyatakan bahwa Hamas secara diam-diam telah memberitahu kematian Sinwar kepada pejabat-pejabat dari beberapa negara, termasuk Turki, Qatar, dan Mesir. Mereka juga menekankan bahwa pembicaraan mengenai pertukaran tahanan serta gencatan senjata akan menjadi semakin sulit setelah kematian Sinwar.
Baca Juga: Soal Palestina, Dunia Arab Saudi Desak Negara di Dunia Lakukan Ini
Sumber-sumber tersebut juga menambahkan bahwa dampak dari pembunuhan Sinwar terhadap negosiasi dan kemungkinan gencatan senjata telah dibahas dalam percakapan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa kematian Sinwar merupakan "awal dari akhir" perang yang berlangsung di Jalur Gaza.
Sinwar diyakini sebagai otak di balik serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang berkepanjangan di Gaza. Sebelum tewas, ia menjabat sebagai pemimpin Hamas untuk wilayah Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Iran pada Juli sebelumnya.
Pengumuman kematian Sinwar oleh Israel datang beberapa pekan setelah Israel juga mengklaim telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara di selatan Beirut, Lebanon.