Ntvnews.id, Mesir - Mesir mengusulkan gencatan senjata dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan sejumlah tahanan Palestina, kata presiden Mesir pada hari Minggu.
Pemimpin Mesir Abdel Fattah al-Sisi membuat pengumuman tersebut saat upaya meredakan perang, telah berlangsung lebih dari setahun dilanjutkan di Qatar dengan melibatkan direktur CIA dan badan intelijen Mossad Israel.
Berbicara bersama Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune selama konferensi pers di Kairo, Sisi juga mengatakan bahwa perundingan harus dilanjut dalam waktu 10 hari, setelah penerapan gencatan senjata sementara dalam upaya mencapai gencatan senjata permanen.
Belum ada komentar langsung dari pihak Israel atau Hamas, tetapi seorang pejabat Palestina yang mengetahui upaya mediasi tersebut mengatakan kepada Reuters.
Serangan Penjajah Israel ke Kota Khan Younis Gaza (ANTARA)
"Saya berharap Hamas akan mendengarkan tawaran baru tersebut, tetapi tetap bertekad bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza," katanya, dikutip Senin, 28 Agustus 2024.
Israel mengatakan perang tidak akan berakhir sampai Hamas dimusnahkan sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza.
Sementara AS, Qatar, dan Mesir telah mempelopori negosiasi untuk mengakhiri perang yang meletus setelah pejuang Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.