Ntvnews.id, Jakarta - Lima anggota Pasukan Perdamaian (UNIFIL) terluka terkena serangan drone milik Israel di Lebanon Selatan pada Kamis kemarin, 7 November 2024.
Dalam serangan tersebut, kelima anggora UNIFIL mengalami luka-luka, termasuk tiga tentara Lebanon yang sedang melintas di Sidon.
Baca Juga: Menang Telak, Tanggal Segini Donald Trump Bakal Dilantik
"Kami mengingatkan semua pihak akan kewajiban mereka untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan perdamaian atau warga sipil. Perbedaan seharusnya diselesaikan di meja perundingan, bukan dengan kekerasan," dalam pernyataan UNIFIL, dilansir Antara 8 November 2024.
Serangan Israel yang meluluhlantakkan sejumlah bangunan di Lebanon. (ANTARA)
UNIFIL beroperasi di wilayah antara Sungai Litani di Lebanon selatan dan Garis Biru yang menjadi perbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari mandatnya di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September, dengan alasan menargetkan Hizbullah, sebagai bagian dari eskalasi konflik lintas perbatasan sejak perang Gaza dimulai.
Lebih dari 3.000 orang tewas dan lebih dari 13.500 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.