Ntvnews.id, Jakarta - Sekitar 270 anak Palestina mendapatkan perlakuan kurang baik dan di penjara dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Hal tersebut disampaikan Komisi Urusan Tahanan Palestina. Dalam sebuah pernyataannya untuk memperingati Hari Anak Sedunia bahwa 270 anak belum termasuk di bawah umur yang ditahan tentara Israel di Gaza.
Baca Juga: Hizbullah Tanggapi Usulan AS untuk Hentikan Agresi Israel
“Israel terus menahan tidak kurang dari 270 anak, yang sebagian besar berada di penjara Ofer dan Megiddo, serta di kamp-kamp yang didirikan oleh tentara pendudukan setelah perang Gaza,” ujar pernyataan itu, Kamis 21 November 2024.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa hampir seluruh penduduk di Jalur Gaza mengalami kelaparan, menyebut situasi ini sebagai (Antara)
Komisi tersebut juga mengungkapkan adanya kesaksian mengenai penyiksaan terhadap anak-anak Palestina oleh petugas penjara Israel.
“Kejahatan sistematis dilakukan oleh administrasi penjara terhadap anak-anak yang ditahan, termasuk pemukulan, penyiksaan, dan pelecehan yang terjadi setiap hari,” tambahnya.
Baca Juga: KJRI Hamburg Resmi Layani Permohonan Paspor Elektronik: Lebih Praktis dan Efisien untuk WNI
Sebelumnya pada 7 November, Knesset (parlemen Israel) mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penahanan anak-anak Palestina di bawah usia 14 tahun.
Undang-undang tersebut, yang bersifat sementara selama lima tahun, memungkinkan pengadilan memerintahkan penahanan anak-anak di bawah usia 14 tahun di fasilitas tertutup jika mereka dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang melibatkan “terorisme atau aktivitas teroris.”
Setelah mencapai usia 14 tahun, anak-anak tersebut akan melanjutkan hukuman mereka di penjara, sesuai ketentuan Knesset.
Menurut data Palestina, lebih dari 11.700 warga Palestina telah ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak Oktober tahun lalu, termasuk mereka yang dibebaskan setelah ditangkap. Namun, angka tersebut tidak mencakup warga yang ditangkap dari Jalur Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan orang. (Sumber: Antara)