Pendekatan Budaya Jadi Solusi Utama Dalam Menyelesaikan Konflik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Nov 2024, 13:32
Akbar Mubarok
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wamendagri Bima Arya Sugiarto mendampingi Menko PMK Pratikno meninjau Pos Lapangan Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT Wamendagri Bima Arya Sugiarto mendampingi Menko PMK Pratikno meninjau Pos Lapangan Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT ((Antara (Kementerian Komunikasi dan Digital.) ))

Di sisi lain, Menko PMK Pratikno menyampaikan beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian. Pertama, ia mengimbau agar pelayanan dan bantuan kepada para pengungsi terus berlanjut, baik bagi pengungsi terpusat maupun pengungsi mandiri.

Kedua, Pratikno menekankan perlunya percepatan pembangunan hunian sementara (huntara). Menurutnya, pembangunan hunian tidak hanya bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik secara fisik serta menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial.

Baca Juga: Wamendagri Sebut Putusan MK Soal Netralitas Masuk Evalusi Sistem Pemilu

“Selain huntara, kita juga harus segera untuk bersama-sama menyiapkan yang hunian tetap (huntap). Sekali lagi, belajar dari pengalaman sebelumnya, masalah pembangunan huntap ini bukan semata-mata masalah membangun rumah, membangun konstruksi, tetapi membangun kehidupan masyarakat yang baru,” ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa kondisi pengungsian saat ini semakin membaik.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang meskipun erupsi masih berlangsung, selain itu, ia memastikan bahwa kebutuhan logistik telah terpenuhi dan bantuan untuk para pengungsi terus mengalir. Jumlah pengungsi yang tinggal di lokasi pengungsian terpusat juga mulai berkurang.

“Setelah hari ini kami dapat laporan yang pengungsian terpusat itu tidak ada penambahan, bahkan cenderung berkurang. Artinya masyarakat terdampak di pengungsian ini sebagian sudah menjadi pengungsi mandiri,” tutupnya.

Halaman
x|close