Ntvnews.id, Jakarta - Kerusuhan terjadi saat Pilkada Serentak 2024 di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Rabu, 27 November 2024. Insiden ini mengakibatkan pembakaran rumah tenaga kesehatan (nakes) oleh massa yang terlibat dalam saling serang menggunakan senjata tradisional seperti panah.
Peristiwa ini diduga dipicu oleh bentrokan antara pendukung pasangan calon nomor urut 1 dan 2 dalam Pilkada Papua 2024. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, dalam keterangannya mengonfirmasi bahwa kerusuhan tersebut benar adanya.
"Iya kejadian itu benar, aksi saling serang antar kedua kubu massa pendukung nomor urut 1 dan 2 dengan menggunakan alat perang berupa panah di perempatan kios Jimmy sampai menuju Kompleks kuburan 7," ucap Kabid Humas dalam keterangannya, dilansir RRI, Rabu 27 November 2024.
Kerusuhan di Papua Saat Pilkada (Instagram)
Berdasarkan informasi dari Puspen TNI, Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 753/AVT terlibat dalam upaya evakuasi tenaga kesehatan di lokasi kejadian.
“Terjadinya kericuhan pada saat pelaksanaan Pemilukada di Kota Mulia mengakibatkan beberapa massa membakar perumahan nakes yang tidak jauh dari RS Mulia, Puncak Jaya," ujar Pasiminlog Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 753/AVT, Lettu Inf Hermawan dalam keterangannya, Rabu 27 November 2024.
"Hal ini dengan sigap ditanggapi oleh Satgas Yonif 753/AVT dengan memberikan bantuan untuk mengevakuasi para korban di lokasi kejadian,” tambahnya.
Kerusuhan di Papua Saat Pilkada (Instagram)
Di sisi lain, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, S.H, S.I.K., M.H menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami motif kejadian tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi dan data di Tempat Kejadian Perkara (TKP).