"Aku juga minta maaf kepada penguasa, yang tidak memecat Gus Miftah supaya tidak kelihatan menuruti kehendak rakyat, supaya kelihatan punya pendirian, supaya tidak peuji, supaya tidak dijilat oleh masyarakat," jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Sujiwo Tejo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara para wali, mencakup ulama, pemimpin, hingga netizen.
"Aku minta maaf ternyata Indonesia adalah negara para wali, netizennya wali, Sunhajinya wali, Gus Miftah dan gus gus lain adalah wali, penguasanya wali pura-pura tidak memecat Gus Miftah," katanya sambil pura-pura menangis.