Ntvnews.id, Jakarta - Di tengah kontroversi yang menyerang Gus Miftah, Sujiwo Tejo justru meminta maaf kepada keturunan Syaikh Hasan Besari atau Kiai Ageng Hasan Besari, seorang ulama dari Ponorogo.
Sujiwo Tejo merasa perlu meminta maaf karena sebelumnya ia telah berburuk sangka terhadap Gus Miftah, yang ternyata seorang wali. Menurutnya, setelah diolok-olok oleh Gus Miftah, penjual es teh yang dihina tersebut malah mendapatkan banyak rezeki.
"Aku mau minta maaf pada Gus Miftah, karena telah suudzon, berburuk sangka ternyata Gus Miftah itu seorang wali," kata Sujiwo Tejo dilansir dari Instagram @president_jancukers, Sabtu, 7 Desember 2024.
Sujiwo Tejo berpendapat bahwa Gus Miftah adalah seorang wali karena ia mampu memberikan banyak rezeki kepada penjual es teh tanpa mengharapkan pujian. Ia menjelaskan bahwa tindakan Gus Miftah yang terlihat seperti mengolok-olok mungkin adalah cara tidak langsung untuk membantu tanpa membebani rasa terima kasih berlebihan dari penerima bantuan.
"Kelihatannya saja Gus Miftah itu mengolok-olok, padahal dia mungkin adalah seorang wali yang tidak ingin dipuji. Dia ingin memberangkatkan bapak Sunhaji umrah dengan cara mengolok-olok, supaya bapak Sunhaji tidak berutang budi," ujarnya.
View this post on Instagram
Sujiwo Tejo membandingkan hal tersebut dengan kisah para wali yang kerap memberikan rezeki kepada orang lain dengan cara yang unik agar orang tersebut tidak merasa terbebani rasa hutang budi.
"Banyak kisah-kisah wali yang memberi duit dengan cara membuang duit ke muka orang, supaya orang itu tidak merasa berutang paksa," katanya.