Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan bahwa dalam politik, kita seharusnya tidak sampai membenci lawan, baik dengan mengkritik keras maupun menghina.
"Saya tidak ingin terprovokasi untuk membenci. Dalam politik, kita tidak boleh membenci lawan, mencaci maki, atau menghardik. Hal ini kembali kepada karakter kita, kepada kepribadian bangsa Indonesia yang beragam," ujar Prabowo.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam sambutannya pada acara Puncak HUT ke-60 Partai Golkar yang diadakan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki nilai-nilai mulia yang diwariskan oleh leluhur, seperti musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan perbedaan.Presiden mengingatkan betapa pentingnya menerapkan nilai-nilai seperti prinsip "mikul dhuwur mendem jero," yaitu memuliakan hal-hal baik dan menyimpan hal-hal buruk.
Baca juga: Kuota BBM Pertalite Ditetapkan 31,2 Juta KL di 2025, Lebih Kecil Dibanding Tahun Ini
"Tidak mungkin hubungan antara manusia atau kelompok berjalan tanpa ada perbedaan, tanpa kesalahan kata, tindakan, atau bahkan salah paham," tambah Prabowo.
Di tingkat internasional, Prabowo juga mengamati ketegangan geopolitik yang sedang terjadi antara negara-negara besar. Dalam situasi ini, Presiden merasa bersyukur Indonesia tetap mempertahankan status nonblok dan menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.