Presiden Prancis Emmanuel Macron Marah ke Israel Usai Bombardir Rafah dan Tak Hormati ICJ

NTVNews - 29 Mei 2024, 14:34
Dedi
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Emmanuel Macron (Kiri) Emmanuel Macron (Kiri) (IG: Emmanuel Macron)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejak awal Mei 2024, Israel nekat membombardir Rafah, Jalur Gaza Selatan sampai membuat Presiden Prancis Emmanuel Macron marah besar karena tidak menghormati keputusan Mahkamah Internasional (ICJ). Puluhan orang tewas dalam serangan Israel tersebut. 

Menurut informasi yang dibagikan Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas hingga Senin dini hari di kawasan Tel Al-Sultan, Rafah, telah mencapai 45 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Selain itu, 294 orang pengungsi lain tercatat mengalami luka-luka. 

“Marah dengan serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi di Rafah,” tulis Macron di X. Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” kata Macron di akun X. 

Emmanuel Macron (Kiri) <b>(IG: Emmanuel Macron)</b> Emmanuel Macron (Kiri) (IG: Emmanuel Macron)

Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” lanjut Presiden Prancis tersebut seperti dilansir dari laman Anadolu pada Rabu, 28 Mei 2024. 

Militer Israel menyatakan bahwa kelompok Hamas dengan jumlah yang signifikan tengah beroperasi di kawasan Tel Al-Sultan. Karena itu, militer Israel mengabaikan banyak kecamatan dari publik dengan mengatakan bahwa serangan ke Rafah harus dilakukan. 

“Serangan terhadap Rafah dilakukan terhadap sasaran yang sah berdasarkan hukum internasional, menggunakan amunisi yang presisi dan berdasarkan intelijen yang tepat,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Halaman
x|close