Ntvnews.id, Jakarta - Setiap bulan Desember, umat Kristen merayakan Natal dengan penuh suka cita. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan Natal.
Banyak tradisi Natal berasal dari Skandinavia, seperti kebiasaan menulis surat kepada Sinterklas yang dikirim ke Desa Rovaniemi, Finlandia. Di Finlandia, Natal dimulai dengan kunjungan ke sauna dan menyalakan lilin untuk memberi cahaya di musim gelap.
Ilustrasi Yesus Kristus (Pixabay)
Di Brasil, masyarakat menyiapkan adegan kelahiran Yesus yang disebut Presèpio, ditemukan di gereja, rumah, dan toko-toko. Sinterklas di Brasil dikenal sebagai "Papa Noel," datang dari Greenland dengan sutra, karena cuaca tropis.
Umat Katolik Brasil beribadah di Missa do Galo, misa tengah malam yang menandakan hari baru. Pada malam Natal, keluarga berkumpul untuk pesta Ceia de Natal, sementara banyak yang menghabiskan waktu di pantai.
Di Austria dan Eropa Tengah, ada kepercayaan tentang Krampus, roh jahat Santa yang bertanduk dan suka menyiksa anak-anak nakal. Krampus memiliki malam khusus, Krampusnacht, pada 5 Desember, ketika orang-orang berdandan menakutkan untuk menakut-nakuti anak-anak agar bersikap baik.
Ilustrasi kembang api. (Pixabay)
Di Filipina, tradisi Simbang Gabi dilakukan selama sembilan hari menjelang Natal, diikuti dengan drama Pastore. Anak-anak menyanyikan lagu Natal, menyalakan kembang api, dan membuat lentera sebagai simbol bintang penuntun.
Orang Bulgaria tidak makan daging sebelum Natal dan merayakan dengan menyajikan 12 hidangan vegetarian. Hidangan-hidangan tersebut menggunakan kacang, buncis, dan sayuran. Selama 40 hari sebelum Natal, mereka menjadi vegan dan makan hidangan tradisional seperti sup dan kue kering.