Warga Jakarta Diminta Tenang, Virus HMPV Disebut Dalam Situasi Aman

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jan 2025, 12:54
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Petugas kesehatan mengukur tekanan darah pasien. Arsip foto - Petugas kesehatan mengukur tekanan darah pasien. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa situasi terkait perkembangan virus Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini masih relatif aman, dan masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

“HMPV ditemukan pada 2001. Jadi, virus ini bukanlah virus baru, tidak seperti COVID-19 yang memang baru pertama kali ditemukan tahun 2019 lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Kamis 9 Januari 2025.

Baca Juga : PB-IDI: Anak di Bawah 14 Tahun dan Orang dengan Sistem Imun Lemah Rentan Kena HMPV

HMPV adalah salah satu dari berbagai mikroorganisme atau agen penyebab Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), yang dapat menyerang saluran napas atas maupun bawah, dan ditemukan hampir sepanjang tahun.

Ani menjelaskan bahwa gejala umum ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lainnya serupa, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Jika infeksi menyerang saluran napas bawah, kondisi ini dapat berkembang menjadi bronchitis, pneumonia, atau radang paru-paru. Terdapat setidaknya 23 mikroorganisme lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, termasuk virus Influenza tipe A dan B, Adenovirus, Coronavirus, dan lainnya.

"Kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada," katanya.

Baca Juga: PB IDI: Gejala HMPV Serupa Flu Biasa, Tidak Perlu Cemas

Meskipun sebagian besar penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami gejala berat, infeksi ini dapat menjadi serius pada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, sehingga memerlukan perawatan intensif.

Sebagai langkah pencegahan, pola hidup sehat sangat dianjurkan, seperti menjaga kebersihan diri, menerapkan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan memakai masker saat sakit untuk menghindari penularan.

Kasus ISPA dan pneumonia saat ini sedang mengalami peningkatan. "Sejak November 2024, pola ini cenderung berulang setiap tahun, dengan kasus ISPA meningkat menjelang akhir hingga awal tahun," ujarnya.

Berdasarkan data, kasus ISPA akibat HMPV pertama kali terdeteksi di Jakarta pada 2022. Selain HMPV, virus lain yang menjadi penyebab dominan ISPA saat ini meliputi Influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Virus HMPV Tidak Menyebabkan Kematian

Hingga kini, data Dinas Kesehatan menunjukkan jumlah kasus ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus pada 2022, meningkat menjadi 78 kasus pada 2023, dan mencapai 100 kasus pada 2024.

“Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta,” kata Ani.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk intensif mengedukasi masyarakat tentang cara mengenali gejala ISPA serta pencegahannya.

Sebagai upaya pencegahan penularan, masyarakat diimbau untuk menerapkan etika batuk, mengenakan masker saat sakit, mencuci tangan secara rutin, serta menjalani pola hidup sehat guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Pakai Masker Bisa Cegah Penularan Virus HMPV

Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.

"Kami akan memperkuat sistem kewaspadaan penyakit berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium," katanya.

Langkah ini akan melengkapi sistem surveilans ILI&SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang sudah ada sebelumnya.

(Sumber Antara)

x|close