"Terus kenapa ibu nggak ngambil rapor, kenapa salah saya?" tanya wali kelas.
Am pun menjawab bahwa keluarganya memang sedang mengalami kesulitan finansial.
"Posisi saya kan memang belum ada uang. Saya bilang nanti," jawab orang tua siswa, Am.
Am mengaku sangat terkejut dan kecewa saat mengetahui bahwa anaknya dihukum dengan cara tersebut. Menurut penuturannya, sejak masuk kembali ke sekolah setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 6 Januari 2025, MI telah menjalani hukuman yang membuatnya merasa malu dan tertekan.
Akibat perlakuan tersebut, MI mengalami gangguan psikologis. Ia merasa malu untuk kembali ke sekolah karena tindakan wali kelas yang mengasingkannya di depan teman-temannya.
Kasus ini memicu reaksi keras dari warganet yang mengecam tindakan wali kelas tersebut.
Sejauh ini, pihak Yayasan AS belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.