Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) buka suara mengenai pagar laut sepanjang 30,16 kilometer (km) di perairan Tangerang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan telah meminta Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk memeriksa dan mencari pemilik dari pagar laut tersebut.
"Ini kan kita belum tahu siapa yang punya. Kan begitu prosedurnya, harus kita teliti, kita telusuri. Memang prosedurnya gitu, harus kita segel dulu tidak bisa langsung mencabut, nggak boleh," ucap Trenggono dikuitp dari unggahan Instagram akun @kkpgo.id dikutip Sabtu 11 Januari 2025.
Lanjut kata Trenggono, pagar laut ini melewati kurang lebih enam kecamatan dan memberi dampak pada 3.888 nelayan, serta ada 500 penangkar kerang yang terdampak.
Baca juga: Wonderkid Madura United FC di EPA 2024/2025, Fardan Ary Setyawan Utamakan Poin Penuh dari Rekor Pribadi
Trenggoono menegaskan bahwa dari prosedur yang ada, pemerintah tidak bisa langsung membongkar pagar laut tersebut. Menurutnya pihaknya harus lebih dahulu menyegelnya dan menelusuri siapa yang memasangnya.
Ia menjelaskan, ketika sudah diketahui pihak yang melanggar KKP akan mengenakan denda administratif dan meminta membongkar pagar laut.
"Jadi nanti kalau ketahuan siapapun yang memasang dengan tujuan apa dan seterusnya, kenapa tidak memiliki izin lalu melakukan kegiatan pemasangan di ruang laut, itu kami sampaikan," tandasnya.
Seperti diketahui, nelayan di Kabupaten Tangerang, Banten, mengeluhkan kesulitan dalam mencari ikan setelah adanya pemasangan pagar bambu yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di perairan mereka.
Baca juga: Mengenang 2 Tahun Berpulangnya Darsono, Pendiri Kampus 'Murah' Unpam
Seorang nelayan yang berasal dari Desa Karang Serang, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa pagar bambu tersebut menghalangi akses para nelayan dalam menjalankan aktivitas mereka.
“Kami melaut malam karena khawatir terkena pagar itu. Jika kami menabraknya, kami harus mengganti kerugian. Jadi kami selalu berhati-hati,” katanya di Tangerang, Jumat, 10 Januari 2025.
Dia menjelaskan bahwa pagar bambu ini membuat nelayan kesulitan mencari ikan, bahkan untuk pergi melaut, mereka harus memutar jauh ke tempat lain.