Ntvnews.id, Kabupaten Tanggerang - Para nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang, Banten, mengklaim bahwa pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer yang terpasang di perairan pantai utara (Pantura) daerah tersebut dibuat sebagai langkah mitigasi terhadap bencana tsunami dan abrasi.
Koordinator JRP, Sandi Martapraja, di Tangerang pada Sabtu, menjelaskan bahwa pagar laut yang belakangan menjadi sorotan publik merupakan tanggul yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Baca Juga : Sebanyak 3.888 Nelayan Terdampak Pemasangan Pagar Misterius di Laut Tangerang
"Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi," katanya.
Menurutnya, tanggul laut dengan struktur fisik ini memiliki peran penting dalam mencegah potensi bencana seperti abrasi.
Fungsi utamanya adalah mengurangi dampak gelombang besar, melindungi wilayah pesisir dari ombak tinggi yang berpotensi mengikis pantai dan merusak infrastruktur di sekitarnya.
"Kedua, mencegah abrasi, mencegah pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman. Kemudian mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami," ucapnya.