Ledakan kasus COVID-19 di Singapura disebabkan oleh sub-varian KP.1 dan KP.2 dari kelompok varian FLiRT COVID-19. Kedua sub-varian ini saat ini mencakup lebih dari dua pertiga kasus Covid-19 di negara tersebut.
Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan (MOH) menyatakan bahwa tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa sub-varian tersebut lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain yang juga beredar.
Baca Juga:
Mengenal TTS, Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca
MOH mengingatkan bahwa meskipun jumlah kasus COVID-19 yang baru ini lebih dari 3,5 kali lipat dari jumlah orang yang telah menerima dosis vaksin COVID-19 yang diperbarui pada periode 13-16 Mei 2024, warga Singapura yang paling rentan tidak lagi menerima vaksinasi COVID-19 terkini.
Mereka diingatkan untuk berhati-hati karena setiap gelombang baru berpotensi meningkatkan risiko mereka terkena penyakit parah jika terinfeksi.