Ntvnews.id, Jakarta - Soeharto adalah satu-satunya Presiden Indonesia dengan jabatan terlama sepanjang sejarah. Tercatat, ia menjadi orang nomor satu di Indonesia selama kurang lebih 32 tahun sejak tahun 1967 sampai akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1998 menyusul kerusuhan nasional.
Sebagai presiden dengan jabatan terlama, Soeharto yang berasal dari dunia militer itu memiliki kedekatan tersendiri dengan sejumlah jenderal pada masanya. Namun, ada beberapa jenderal TNI dan Polri yang terkesan diasingkan. Nah, berikut ulasan selengkapnya.
1. Jenderal Besar AH Nasution
Abdul Haris Nasution merupakan salah seorang tokoh militer sekaligus mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan tahun 1959 hingga 1966. Ia merupakan salah satu jenderal yang diasingkan oleh Soeharto, padahal keduanya memiliki hubungan yang sangat berdinamika.
Nasution adalah orang yang bergabung dengan Petisi 50 dan menentang kepemimpinan Soeharto yang berjalan lama sampai dicap diktator. Saat Soeharto naik sebagai presiden, hubungan AH Nasution dan Soeharto semakin berjarak.
AH Nasution sempat menjadi Ketua MPRS, tapi lembaga itu justru ditumbangkan Soeharto. Setelah itu, Nasution membuat buku yang menjabarkan kesannya di MPRS. Namun, buku itu dilarang beredar oleh Soeharto. Bahkan, gerak-gerik AH Nasution diawasi oleh aparat.
2. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso