3 Jenderal yang Diasingkan Presiden Soeharto, Ada yang Dijebloskan ke Penjara Tanpa Sebab

NTVNews - 1 Jun 2024, 05:05
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (Tangkapan Layar: YouTube)

Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso <b>(Tangkapan Layar: YouTube)</b> Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso (Tangkapan Layar: YouTube)

Hoegeng Imam Santoso dikenal sebagai jenderal yang sangat jujur dan berintegritas. Namun, ia masuk sebagai jenderal yang diasingkan Soeharto. Ia dilantik sebagai Kapolri oleh Soeharto pada Mei 1968, tapi Soeharto juga yang memberhentikan Hoegeng pada Oktober 1971. 

Seperti AH Nasution, Hoegeng juga bergabung dengan Petisi 50 dan menangani berbagai kasus. Tak jarang, Hoegeng harus berhadapan dengan kasus yang melibatkan orang dekat Soeharto. Bahkan, ada salah satu momen ketika Hoegeng menolak jadi Duta Besar. 

Pada saat itu, Soeharto menawarkan Hoegeng menjadi Duta Besar Kerajaan Belgia, Benelux, dan Luksemburg. Namun, Hoegeng menolak hingga membuat Soeharto marah dan kecewa. Soeharto bahkan mengeluarkan pernyataan tidak ada lowongan kerja untuk Hoegeng. 

3. Mayjen TNI Pranoto Reksosamodra

 Mayjen TNI Pranoto Reksosamodra <b>(Historia)</b> Mayjen TNI Pranoto Reksosamodra (Historia)

Pada Oktober 1965, posisi Menteri/Panglima Angkatan Darat dijabat oleh Mayjen TNI Pranoto Reksosamodra. Ia dan Soeharto berada di jajaran pimpinan Tentara Teritorium IV Diponegoro. Pranoto ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Pelaksana Harian Angkatan Darat, menggantikan Jenderal TNI Ahmad Yani yang diculik G30S/PKI.

Halaman
x|close