Menurut Lee, sebagian besar tentara Korut yang dikirim ke Rusia berasal dari pasukan elite Storm Corps. Beberapa dari mereka juga berharap mendapatkan "amnesti" atau peluang bergabung dengan Partai Pekerja Korea Utara untuk memperbaiki nasib mereka.
Salah satu insiden yang disebut Lee adalah ketika seorang tentara Korut berteriak "Jenderal Kim Jong Un" sambil mencoba meledakkan granat yang dibawanya, sebelum akhirnya ditembak mati.
Lee juga melaporkan bahwa sekitar 300 tentara Korut tewas, sementara 2.700 lainnya terluka selama pertempuran bersama pasukan Rusia melawan Ukraina.