Dalam persidangan yang digelar bulan lalu, Fan mengaku bersalah di hadapan sejumlah keluarga korban, pejabat, dan masyarakat umum. Pengadilan menyatakan bahwa tindakan Fan didorong oleh "amarah yang ingin dilampiaskan" akibat "keretakan rumah tangga, frustrasi pribadi, dan ketidakpuasan terhadap pembagian aset setelah perceraian."
Pengadilan juga menekankan bahwa metode yang digunakan Fan sangat brutal dan dampaknya sangat serius, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.