China Minta AS Berhenti Memanipulasi Isu Asal-usul COVID-19

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jan 2025, 14:11
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga mengantre untuk pengujian asam nukleat di kompleks perumahan saat kasus baru penyakit virus corona (COVID-19) muncul di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Selasa (22/2/2022). Warga mengantre untuk pengujian asam nukleat di kompleks perumahan saat kasus baru penyakit virus corona (COVID-19) muncul di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Selasa (22/2/2022). (VIA REUTERS/CHINA DAILY)

Kasus pertama COVID-19 dilaporkan di Wuhan, China, pada Desember 2019, sebelum virus tersebut menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan karantina massal dan hampir tujuh juta kematian.

Penilaian ulang CIA mengenai teori kebocoran laboratorium itu didasarkan pada analisis lebih mendalam tentang kondisi laboratorium dengan standar keamanan tinggi di Wuhan sebelum wabah terjadi, alih-alih berdasarkan informasi intelijen baru.

Baca juga: Dharma Kembali Bahas Pandemi, Ridwan Kamil: Saya Tidak Akan Fokus Berdebat Tentang Covid Udah Lewat

Namun, Mao menegaskan kembali temuan dari investigasi gabungan China-WHO, yang menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin terjadi, sebuah kesimpulan yang telah diterima secara luas oleh komunitas internasional dan ilmiah.

China secara konsisten menanggapi klaim dari negara-negara Barat yang menganggap bahwa pandemi ini berasal dari laboratorium.

(Sumber: Antara)

Halaman
x|close