Menurut Musthafa, Israel bersedia kompromi dengan Trump karena meyakini akan meraup banyak keuntungan dari langkah politik dan kebijakan Trump.
"Misalnya Abraham Accord akan membuka jalan bagi Israe membangun hubungan inversasi dengan Arab Saudi. Ini kan luar biasa. Ini kan impian Israel," ucapnya.
"Begitu juga dengan proyek politik untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania. Kalau itu terwujud. Sesuai dengan impian lama sejak 1967. Ini kan luar biasa secara politik," pungkasnya.