Kapolres Jaksel Bantah Terima Suap Rp400 Juta dari Anak Bos Prodia: Saya Tolak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Feb 2025, 09:12
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal memberikan keterangan pers di tempat kejadian perkara (TKP) Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal memberikan keterangan pers di tempat kejadian perkara (TKP) Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, (( (Antara) (Luthfia Miranda Putri) ))

Ia juga mengakui adanya pertemuan dengan pihak pelaku, namun tetap menegaskan untuk melanjutkan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.

"Kata saya, tidak benar, tidak bisa. Orang kamu menghilangkan nyawa orang kok, mau dibayar pakai uang, ya, tidak bisa. Pertanggungjawabkanlah secara hukum. Nanti pun di akhirat dipertanggungjawabkan juga," pungkas Ade.

Sebelumnya, Ketua Divisi Hukum Watch Relation of Corruption (WRC), Romi Sihombing, menyebutkan bahwa Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal terlibat dalam kasus suap yang melibatkan eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Selain Ade, aliran dana suap juga dikatakan mengalir kepada Kanit di Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z, Kanit berinisial M, serta eks Kasat Reskrim berinisial G dan B.

Baca Juga: Kejagung Ungkap Kronologi Aliran Dana Suap Kasus Ronald Tannur

Romi juga menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki bukti terkait aliran dana tersebut. Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, sebelumnya memberikan klarifikasi setelah dituduh memeras bos Klinik Kesehatan Prodia, yang anaknya terlibat dalam dugaan pembunuhan dan pemerkosaan.

Dalam keterangan resminya pada Mingg, 26 Januari 2025, Bintoro meminta maaf atas kekacauan yang ditimbulkan di media sosial terkait isu tersebut.

"Peristiwa ini berawal dari dilaporkannya saudara AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak," jelas Bintoro. Kejahatan tersebut menyebabkan seorang perempuan berinisial AP (16) meninggal dunia di salah satu hotel di Jakarta Selatan.

Halaman
x|close