Mendagri Tito: Saya dan Presiden Juga Makan Nasi Kotak

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian merespons celetukan Kepala Desa Gunung Menyan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari terkait pernyataannya yang viral mengenai nasi kotak.

Dalam hal ini Tito meminta Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) turun tangan untuk menyelidiki video viral yang melibatkan Kades Gunung Menyan tersebut.

"Nanti saya pengin minta Dirjen Bina Pemdes cek benar nggak dan mungkin pengin tahu  motifnya apa, masalahnya apa," ucap Tito dikutip, Rabu 26 Februari 2025.

Lebih lanjut, Tito menceritakan bahwa dirinya, bahkan Presiden Prabowo Subianto juga kerap makan nasi kotak. 

Baca juga: Kades Wiwin Komalasari Soal Nasi Kotak Bupati: Geli Itu Bukan Jijik

Kepala Desa Viral Wiwin Komalasari (Instagram)

"Pada waktu kami retret juga dulu makannya nasi kota juga betul bahkan tiga kali tu nasi kotak, kecuali malam terakhir saya ingat betul, Bapak Presiden juga makan nasi kotak," ungkap Tito.

Untuk diketahui, Kades Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, setelah di menyebutka geli mendapatkan nasi kotak saat pelantikan Bupati Bogor.

"Ini baru kali ini saya bawa berkat. Aduh seumur-umur, mau lihat nggak nih bawa berkat?. Ibu bawa jomet yah? mana jomet-nya? geli yah? ada yang ketemu kades viral. Kades viral bawa jomet," kata Wiwin Komalasari sabil tertawa.

Atas ucapan tersebut, membuat Kades Gunung Menyan itu mendapatkan hujatan dari netizen. Bahkan Sekda Bupati Bogor langsung menegur atas ucapan tersebut.
 
Kini Wiwin Komalasari memberikan klarifikasi atas video viral dirinya yang menyebut geli mendapatkan nasi kotak di pelantikan Bupati Bogor.

Baca juga: Kades Wiwin Komalasari Soal Nasi Kotak Bupati: Geli Itu Bukan Jijik

Kades Viral Wiwin Komalasari (Instagram)
"Kronologinya, sebetulnya kita tidak ada niat untuk menghina, melainkan seru-seruan. Kita dapat makan di besek, kita tidak makan di sana, melainkan dibawa atau ditenteng. Nah kita seru-suruan, seneng," kata Wiwin Komalasari, dilansir akun TikTok @ratuwk1414, Selasa 25 Februari 2025.

Ia mengatakan lebih lanjut dan meluruskan mengenai penggunaan kata 'geli' dalam bahasa sunda yang berarti lucu, buka jijik.

"Di situ ada kata geli, geli itu bukan jijik melainkan lucu. Saya sendiri orang Sunda, jadi berbicaranya 'ih lucu ya kita seru-seruan bawa tentengan berkat ini' karena kita mau makan bareng-bareng di parkiran," beber Wiwin Komalasari.