A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Ini Kata Kepala BGN soal Laporan Menu MBG Belum Matang - Ntvnews.id

Ini Kata Kepala BGN soal Laporan Menu MBG Belum Matang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Feb 2025, 20:00
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana memberikan tanggapan terkait viralnya laporan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang belum matang di media sosial.

Dadan Hindayana, yang dijumpai di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kejadian tersebut umumnya terjadi pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru memulai program ini.

Baca Juga: Kejari Semarang Tahan Tersangka Korupsi Kredit Fiktif Capai Rp15,9 Miliar

“Makanan bergizi ini kan untuk pembiasaan, jadi makanan belum matang itu rata-rata terjadi pada SPPG yang baru. Oleh sebab itu, Badan Gizi melakukan evaluasi harian dan meminta penyedia baru untuk memulai dengan jumlah kecil,” ujarnya.

Dadan Hindayana menjelaskan, SPPG yang baru terlibat dalam program ini tidak diperbolehkan langsung menyediakan makanan dalam porsi banyak. Prosesnya harus bertahap, mulai dari 150 porsi, kemudian meningkat menjadi 500, 1.000, hingga 1.500 porsi.

Murid-murid SDN 01 Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025) menikmati makan bergizi gratis pada hari pertama pelaksanaan makan bergizi gratis yang serentak digelar di berbagai daerah Indonesia.  <b>((Antara))</b> Murid-murid SDN 01 Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025) menikmati makan bergizi gratis pada hari pertama pelaksanaan makan bergizi gratis yang serentak digelar di berbagai daerah Indonesia. ((Antara))

Menurut Dadan Hindayana, hal ini dilakukan agar penyedia memiliki waktu untuk beradaptasi dan memastikan kualitas makanan terjaga.

“Bisa masak di rumah untuk 10 orang itu belum tentu bisa masak untuk 150 orang. Jadi, kami sudah instruksikan agar SPPG baru memulai dari hal yang kecil terlebih dahulu,” katanya menambahkan.

Dalam menjaga kualitas makanan, BGN telah menerapkan skema pengawasan kualitas atau quality control di setiap sekolah. Para ahli gizi diharuskan melakukan uji kelayakan makanan sebelum dikirimkan kepada penerima manfaat.

“Sebelum dikirim ke sekolah, dites dulu. Itulah mengapa kita mewajibkan setiap satuan pelayanan memiliki ahli gizi, untuk mengontrol kualitas makanan,” ujarnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai keberadaan dokter dalam proses pengawasan ini, Dadan memastikan bahwa dokter juga telah dilibatkan. Namun, ia mengakui bahwa proses adaptasi di daerah baru membutuhkan waktu.

“Saat uji coba dulu, kami butuh tiga bulan hingga ibu-ibu di SPPG bisa masak untuk 3.000 orang dengan kualitas rasa dan kematangan yang sama. Sekarang ini menjadi SOP kami, penyedia baru harus memulai dari jumlah kecil,” katanya.

Dadan Hindayana menegaskan bahwa BGN akan melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut untuk memastikan tidak ada keluhan serupa di masa mendatang.

“Evaluasi harus dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kualitas makanan harus dijaga agar penerima manfaat tidak dirugikan,” katanya.

Sebelumnya, menu MBG di salah satu SD di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menuai tanggapan beragam warga net. Sebab ditemukan menu daging ayam mentah alias belum matang dalam kotak menu MBG di sekolah itu.

Program makanan bergizi gratis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama di kalangan pelajar. Dadan berharap dengan adanya evaluasi dan pengawasan ketat, tujuan program ini dapat tercapai dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

x|close