Kemenag: Pantauan Hilal di Aceh Besar Terkendala Cuaca Mendung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Feb 2025, 19:18
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kemenag: Pantauan Hilal di Aceh Besar Terkendala Cuaca Mendung Kemenag: Pantauan Hilal di Aceh Besar Terkendala Cuaca Mendung (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh mengungkapkan bahwa proses penentuan hilal di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar untuk menentukan awal Ramadhan 1446 Hijriyah terkendala cuaca mendung.

Kepala Kemenag Aceh Azhari mengatakan pemantauan hilal dilakukan menjelang matahari terbenam. Jika cuaca cerah, hilal kemungkinan besar akan terlihat. Namun, jika mendung atau tertutup awan tebal, potensi hilal terlihat menjadi kecil.

Bacas Juga: Terminal 2F Bandara Soetta Beroperasi Khusus Layani Penerbangan Jemaah Umrah

"Kalau kondisinya cerah, Insya Allah nampak. Tapi kalau mendung, diselimuti awan yang begitu tebal, kemungkinan tidak nampak," katanya.

Ilustrasi - Tim Hisab Rukyat melakukan pemantauan rukyatul hilal di Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta berhasil melihat hilal tepat pada pukul 18:16 WIB sehingga memberikan rekomendasi k <b>((Antara))</b> Ilustrasi - Tim Hisab Rukyat melakukan pemantauan rukyatul hilal di Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta berhasil melihat hilal tepat pada pukul 18:16 WIB sehingga memberikan rekomendasi k ((Antara))

Proses rukyat hilal sendiri diperkirakan berlangsung sekitar pukul 18.52 WIB. Jika hilal terlihat, maka awal Ramadhan akan ditetapkan pada Sabtu (1/2). Namun, keputusan final tetap menunggu sidang isbat yang akan diumumkan oleh Menteri Agama pada pukul 19.30 WIB.

"Keputusannya tetap kita tunggu dalam sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama. Setelah semua daerah melaporkan kondisi rukyat hilal, baru nanti diumumkan apakah awal Ramadhan jatuh besok atau lusa," katanya.

Sementara itu, kondisi cuaca di lokasi rukyat Aceh masih mendung. Ia berharap, jika angin membawa awan menjauh sebelum waktu pemantauan berakhir, maka hilal di Aceh Besar masih berpotensi terlihat.

"Kondisinya agak mendung, tapi kalau takdir Allah, tiba-tiba angin arah barat menghilangkan mendung, bisa saja cerah. Jadi kita tidak bisa memprediksi secara pasti," katanya.

Selain di Aceh Besar, Kemenag Aceh juga melakukan rukyat hilal di lima lokasi lainnya, yaitu Tugu 0 KM Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas Lhokseumawe, Pantai Lhok Geulumpang Setia Bakti Aceh Jaya, POB Suak Geudubang Aceh Barat, Pantai Nancala Teupah Barat Simeulue.

Meskipun pemantauan hilal di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar, terkendala cuaca, Azhari mengatakan masih ada potensi hilal dapat dilihat di Kota Sabang karena cuaca di sana yang cerah.

"Di Sabang, kita tempatkan tugu KM 0 kilometer dan informasinya di sana masih cerah," katanya.

Sebagai informasi, Aceh menjadi daerah harapan penentu hilal awal Ramadhan di Indonesia. Hal ini karena syarat elongasi geosentris hanya terpenuhi di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.

Data dari Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar, hilal sore hari sudah diatas ufuk pada posisi 4,67 derajat diatas ufuk dan elongasi 6,4 derajat geosentris.

x|close