Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pandangannya tentang masa depan Indonesia kepada mahasiswa Indonesia dan akademisi Jepang, sekaligus mengajak mereka untuk tetap optimistis.
“Tetaplah optimis memandang Indonesia. Masa depan bisa saja ada masa-masa mendung, tapi Indonesia adalah negara yang hebat,” kata SBY, Minggu 9 Maret 2025.
Baca Juga : SBY Kenang Masa Rivalitas dengan Prabowo hingga Minta Ajarkan Bahasa Inggris
Buku Standing Firm for Indonesia's Democracy lahir dari wawancara mendalam dengan akademisi Jepang yang mengeksplorasi pengalaman serta pemikiran SBY dalam memimpin Indonesia pada masa transisi demokrasi.
SBY, yang menjabat sebagai Presiden Indonesia selama dua periode pada 2004-2014, turut membagikan "resep rahasia" di balik keberhasilan Indonesia dalam memulihkan ekonomi dari keterpurukan pasca-krisis.
"Saat saya masuk tahun 2004, pertumbuhan ekonomi hanya 4 persen. Dalam setahun, kami berhasil menaikkannya menjadi 5,1 persen dan itu terjaga selama 10 tahun,” ujarnya.
Baca Juga : Puan Posting Foto Bareng Prabowo, SBY Jokowi Pakai Seragam Komcad di Acara Parade Senja
SBY menjelaskan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi saat itu adalah minimnya investasi, yang dipicu oleh ketidakamanan, ketidakstabilan sosial, buruknya iklim investasi, ketidakpastian hukum, serta kurangnya infrastruktur.
Situasi tersebut membuat investor enggan menanamkan modal di Indonesia, menyebabkan aliran dana keluar negeri (capital outflow) dan melemahkan nilai rupiah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, SBY mengungkapkan empat komponen utama yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, yakni peningkatan konsumsi rumah tangga, peningkatan belanja pemerintah dengan memastikan efektivitasnya, menjaga kelancaran ekspor, serta mendorong investasi.
"Termasuk hilirisasi dan industrialisasi yang harus berhasil," tambah dia.
Baca Juga : SBY Bicara Skenario Kemungkinan Hubungan Rusia, Tiongkok dan AS
Ketika ditanya mengenai kondisi ekonomi saat ini, SBY optimistis bahwa pemerintahan Presiden Prabowo mampu menghadapi dan mengatasi tantangan yang ada.
"Saya yakin pemerintah ini bisa, Presiden Prabowo bisa. Masih ada sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya politik maupun ekonomi, untuk mengatasi situasi dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi kita,” kata dia.
Dalam acara yang sama, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Ahmadi, turut hadir dan menyoroti pencapaian ekonomi di era kepemimpinan SBY. Ia mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 6 persen, sementara tingkat pengangguran menurun dari 10 persen menjadi 5,7 persen, dan angka kemiskinan berkurang dari 16,7 persen menjadi 11 persen.
"Itu berarti kira-kira 8,6 juta orang pada periode Bapak SBY berhasil dikeluarkan dari kemiskinan," ujar Dubes Heri.
(Sumber Antara)