Ntvnews.id
"Ukraina menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan AS mengenai pemberlakuan segera gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama para pihak, serta bergantung pada penerimaan dan pelaksanaan serentak oleh Federasi Rusia," demikian pernyataan bersama yang dirilis setelah perundingan di Jeddah.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kedua negara telah mengambil langkah penting menuju perdamaian berkelanjutan di Ukraina. Washington berencana mendorong Rusia untuk bersikap timbal balik demi mencapai kesepakatan damai.
Dalam pernyataan bersama, AS juga mengonfirmasi akan segera mencabut penghentian sementara berbagi intelijen dengan Ukraina serta melanjutkan kembali bantuan keamanannya untuk Kiev.
Baca juga: Serangan Drone Ukraina di Moskow Tewaskan 1 Orang, 3 Lainnya Luka-luka
Sementara itu, delegasi Ukraina menegaskan dalam perundingan bahwa negara-negara mitra di Eropa harus turut serta dalam proses perdamaian.
"Kedua delegasi sepakat untuk menunjuk tim negosiasi mereka dan segera memulai perundingan guna mencapai perdamaian yang langgeng, yang menjamin keamanan jangka panjang bagi Ukraina," lanjut pernyataan tersebut, sambil menekankan pentingnya upaya bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari proses perdamaian, khususnya selama periode gencatan senjata yang diusulkan.
"Terakhir, kedua presiden negara tersebut sepakat untuk segera menyelesaikan perjanjian komprehensif dalam pengembangan sumber daya mineral kritis Ukraina guna memperluas perekonomian negara serta menjamin kesejahteraan dan keamanan jangka panjang Ukraina," tambahnya.
Pertemuan antara delegasi AS dan Ukraina digelar sehari setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tiba di Arab Saudi dan mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
(Sumber: Antara)