Ntvnews.id, Jakarta - Dokter Detektif (Doktif) alias dr. Samira Farahnaz, menyebut jutaan orang diduga tertipu oleh produk skincare milik dr. Richard Lee. Dari jutaan orang tersebut, kata dia, total triliunan rupiah uang yang sudah diraup Richard.
"White tomato yang anda (Richard Lee) jual sudah terjual jutaan. Dan itu jumlahnya kalau dirupiahkan triliunan," ujar Doktif usai rapat dengan Komisi VI DPR RI membahas perlindungan konsumen, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Produk skincare Richard Lee disebut penipuan, karena diklaim memiliki kandungan white tomato. Padahal, kata Doktif, setelah dicek tak ada kandungan bahan tersebut.
White tomato yang dimaksud bukan sekadar varietas tomat putih biasa. Tapi, bentuk ekstrak tomat putih yang diformulasikan secara khusus dengan tujuan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Skincare berupa tablet pemutih kulit dari Richard Lee sendiri, sempat viral di masyarakat. Skincare itu dihargai Rp 1,5 juta per kemasan.
"Jadi bisa kita bayangkan berapa kerugian masyarakat," ucap Doktif.
Lebih lanjut, selain Doktif, Richard juga diundang DPR dalam rapat tersebut. Namun, Richard Lee memilih tak hadir.
Doktif mempertanyakan mengapa Richard tak hadir di forum tersebut. Sebab, kata dia, Richard harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ke publik.
"Dan seharusnya anda bisa mempertanggungjawabkan itu ke depan masyarakat dan menjelaskan kepada beliau, Pak Mukti sebagai Ketua BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional). Karena ini terus berlanjut," tuturnya.
Doktif menegaskan, dirinya takkan berhenti 'menganggu' Richard Lee. Karena, menurutnya Richard harus bertanggung jawab atas produk skincare buatannya.
"Doktif tidak akan diam sampai kamu bisa mempertanggungjawabkan semua yang kamu lakukan ke masyarakat," jelas dia.
Diketahui, baik Richard maupun Doktif, telah saling lapor polisi. Richard melaporkan Doktif ke Polres Metro Jakarta Selatan karena merasa produknya direndahkan. Sementara Doktif melaporkan Richard ke Polda Metro Jaya karena produk skincare pria itu dinilai merupakan penipuan.