Jokowi Tantang Deddy Sitorus

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Mar 2025, 11:43
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Jokowi bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2024). Jokowi bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2024). (ANTARA (Aris Wasita))

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi tudingan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyebut dirinya mengirim utusan sebelum pemecatannya dari partai.

Jokowi membantah pernah mengutus seseorang sebelum dirinya dikeluarkan dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Bahkan, ia meminta PDIP untuk menyebutkan secara jelas siapa sosok yang diklaim sebagai utusannya tersebut.

"Saya tegaskan tidak ada itu (kirim utusan ke PDIP sebelum dipecat). Ya harusnya disebutkan siapa (orangnya) biar jelas," tegas Jokowi di kediamannya dikutip dari video yang diunggah akun instagram @m.bahrunnajach, Sabtu, 15Maret 2025.

Baca Juga: Soal Wacana Jokowi Bikin Partai Super Tbk, Demokrat: Bagus!

Jokowi menekankan jika ia tidak memiliki kepentingan untuk mengirim utusan, dan menurutnya tuduhan tersebut tidak masuk akal.

"Kepentingannya saya apa mengutus untuk itu, coba logikanya," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan selama ini dirinya tetap bersabar meskipun kerap difitnah dan dicaci oleh pihak-pihak tertentu.

"Saya itu sudah diam loh ya, difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekin saya diem, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus loh, tapi ada batasnya," ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai namanya yang terus dikaitkan dengan PDIP, Jokowi hanya merespons dengan pasrah.

"Ya udah apa lagi (dikaitkan PDIP terus)," tandasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muhammad Bahrun Najach (@m.bahrunnajach)

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus mengklaim ada seorang utusan yang datang menemui partai sehari sebelum keputusan pemecatan Jokowi sebagai kader diambil.

Utusan tersebut disebut meminta PDIP untuk tidak memecat Jokowi serta mendesak Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, agar mengundurkan diri.

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember. Itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur," kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.

x|close