Ntvnews.id, Jakarta - Kontroversi yang melibatkan Willie Salim terus berkembang, dengan Sultan Palembang turut serta dalam kasus yang dikenal sebagai rendang Willie Salim yang disebut habis dijarah warga Palembang beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah rekaman singkat, Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayo Wikramo RM. Fauwaz Diradja, yang merupakan Sultan Palembang, mengungkapkan sikapnya terhadap kasus ini. Ia juga secara resmi menyampaikan tuntutan terhadap Willie Salim.
Sultan Palembang tidak main-main dalam menyikapi permasalahan ini. Ia mengajukan lima tuntutan kepada Willie Salim dan meminta agar tuntutan tersebut segera dipenuhi terkait perkara Rendang Palembang.
Lebih dari itu, Sultan Palembang bersama masyarakat Palembang menyatakan bahwa jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka Willie Salim akan menerima kutukan dari mereka.
Sebagai bentuk ketegasan, Sultan Palembang dan masyarakat Palembang juga menegaskan bahwa Willie Salim akan dilarang menginjakkan kaki di Palembang sepanjang hidupnya jika ia mengabaikan tuntutan yang telah diajukan. Berikut 5 tuntutan yang dijabarkan.
View this post on Instagram
1. Mendesak Willie Salim untuk mengklarifikasi secara jujur dan meminta maaf secara langsung pada masyarakat Palembang, bukan dari video yang disebar di medsos tapi dalam rapat adat Kesultanan Palembang Darussalam.
2. Mendesak Willie Salim untuk melakukan tradisi tepung tawar atas tindakan cempau mulut sebagai mana adat Melayu Palembang yang juga tertulis dalam kitap undang-undang Simbol Cahaya.
3. Mendesak Willie Salim untuk mencabut atau mentake down video yang terkait dengan kegiatan memasak rendang di BKB yang memuat hinaan, bullyan dan fitnah tersebut disemua akun media sosial yang ada, baik youtube, instagram, tik tok, facebook dan media sosial lainnya.
4. Mendukung gerakan msayarakat Palembang yang menuntut Willie Salim melalui jalur hukum.
5. Apabila Willie Salim tidak mengindahkan tuntutan ini atas nama Kesultanan Pelembang Darussalam dan segenap masyarakat Palembang menyatakan kutukan kepada Willie Salim dan mengharamkan kedatangannya ke Palembang sepanjang umur hidupnya.