Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespons insiden di mana seorang wartawan secara tidak sengaja menerima pesan teks yang berisi strategi militer AS terkait serangan ke Yaman. Meskipun demikian, Trump tetap menyatakan dukungannya terhadap tim keamanan nasionalnya.
"Presiden Trump terus memiliki kepercayaan penuh pada tim keamanan nasionalnya, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz," ujar juru bicara Karoline Leavitt dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, Rabu, 26 Maret 2025.
Sebelumnya, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa seorang wartawan mendapat akses ke informasi sensitif mengenai operasi militer AS di Yaman. Wartawan tersebut secara tidak sengaja dimasukkan dalam grup pesan teks yang digunakan oleh Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan sejumlah pejabat lainnya untuk mendiskusikan rencana serangan.
Baca Juga: Terkuak Alasan Donald Trump Support Israel Serang Gaza Palestina Saat Gencatan Senjata
"Kami sedang meninjau bagaimana nomor tersebut bisa secara tidak sengaja ditambahkan ke dalam grup tersebut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Brian Hughes.
Sementara itu, majalah The Atlantic menerbitkan laporan yang ditulis oleh editor Jeffrey Goldberg, yang mengungkapkan bahwa dirinya tanpa sengaja dimasukkan dalam obrolan grup mengenai serangan militer yang akan dilakukan di Yaman.
"Saya tidak mengira ini benar-benar bisa terjadi. Namun, tak lama setelah itu, bom mulai berjatuhan," tulis Goldberg dalam artikelnya.