Ntvnews.id
Dalam konferensi pers pada Kamis, 10 April 2025, Tedros memperingatkan bahwa blokade yang diberlakukan sejak 2 Maret 2025 telah menghambat masuknya pasokan bantuan penting seperti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan medis lainnya.
Kondisi ini semakin memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Tedros menyatakan, blokade tersebut membuat jutaan warga Gaza berada dalam ancaman serius, termasuk kelaparan ekstrem, malanutrisi, kekurangan air bersih, kehilangan tempat tinggal, dan keterbatasan layanan kesehatan.
Baca juga: Menlu Pastikan Evakuasi WNI di Gaza Dilakukan Setelah Para Pemimpin Capai Kesepakatan
Risiko penyebaran penyakit dan angka kematian pun meningkat drastis akibat situasi yang kian memburuk.
Ia juga menyoroti bahwa serangan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan belum mereda. Sejak Oktober 2023, lebih dari 400 tenaga medis dilaporkan tewas akibat agresi Israel terhadap sistem kesehatan di Gaza.
Salah satu insiden paling mematikan terjadi pada 23 Maret 2025, ketika konvoi bantuan medis diserang dan menyebabkan 15 tenaga kesehatan gugur di lapangan. Serangan itu menjadi bukti nyata lemahnya perlindungan terhadap misi kemanusiaan.
Tedros kembali menekankan pentingnya penghentian blokade Jalur Gaza, perlindungan terhadap infrastruktur kesehatan, serta akses tanpa hambatan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Gaza.
Ia juga menyerukan dimulainya kembali proses evakuasi medis harian dan mendesak gencatan senjata segera guna mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
(Sumber: Antara)