Pria di Jepang Simpan Mayat Ayah Sendiri di Lemari 2 tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Apr 2025, 05:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi mayat. Ilustrasi mayat. (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Seorang pria di Jepang menggemparkan publik setelah diketahui menyembunyikan jenazah ayahnya di dalam lemari selama dua tahun.

Nobuhiko Suzuki, yang berusia 56 tahun, mengaku tidak mampu membayar biaya pemakaman, sehingga memilih menyimpan jasad ayahnya yang telah meninggal sejak Januari 2023.

Kasus ini terungkap ketika restoran China milik Suzuki di Tokyo tutup selama seminggu, menimbulkan kecurigaan warga sekitar yang akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Ketika polisi datang untuk memeriksa, mereka menemukan kerangka manusia di dalam lemari, yang ternyata adalah jasad ayah Suzuki yang berusia 86 tahun.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin, 28 April 2025, Suzuki mengaku menemukan ayahnya sudah meninggal ketika pulang ke rumah, namun memilih untuk tidak melaporkan kematian tersebut karena menganggap biaya pemakaman terlalu mahal. "Biaya pemakaman sangat mahal," katanya kepada polisi.

Baca Juga: Terkuak Motif Lain Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Karung Tangerang, Motornya Mau Disikat

Selain menyembunyikan jenazah, Suzuki juga sedang diselidiki atas tuduhan penipuan karena diduga terus menerima dan menggunakan uang pensiun ayahnya selama dua tahun. Polisi menyebutkan bahwa Suzuki merasa bersalah, namun kemudian menyalahkan ayahnya atas kejadian ini.

Peristiwa ini menimbulkan beragam reaksi di dunia maya Jepang. Beberapa orang mengutuk tindakan Suzuki sebagai pencurian dan pelecehan terhadap orang tua, sementara yang lain mengungkapkan simpati dengan memahami betapa rumit dan mahalnya proses pemakaman di Jepang, terutama bagi mereka yang belum pernah menghadapinya.

"Saat ayah saya meninggal, rumah sakit langsung mendesak saya untuk mencari rumah duka. Akhirnya saya habiskan dua juta yen. Rasanya benar-benar membingungkan," ujar salah satu pengguna internet.

Baca Juga: Pembunuh Pria yang Mayatnya Ditemukan dalam Karung di Got Tangerang Tertangkap

"Banyak orang tidak tahu harus berbuat apa saat kehilangan orang tua. Kita butuh sistem yang bisa menghubungkan mereka dengan bantuan," tulis pengguna lainnya.

Menurut survei dari San Holdings Inc., perusahaan layanan pemakaman di Jepang, rata-rata biaya pemakaman pasca pandemi Covid-19 adalah sekitar 1,3 juta yen (sekitar Rp130 juta). Meskipun jumlah ini menurun dibandingkan dengan biaya sebelum pandemi, tetap menjadi beban besar bagi banyak keluarga.

Ironisnya, ini bukanlah kasus pertama. Tahun lalu, seorang pria pengangguran juga dihukum karena menyembunyikan jenazah ibunya selama tiga tahun sambil terus menerima dana pensiun mendiang.

x|close