Ntvnews.id, Jakarta - Sejak dilantik secara resmi sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025, Dedi Mulyadi langsung menjadi pusat perhatian publik. Berbagai langkah kebijakan yang ia terapkan tak hanya menarik sorotan dari media, tetapi juga memperoleh respons positif dari masyarakat Jawa Barat, bahkan dari kalangan lebih luas di tingkat nasional.
Tak sedikit masyarakat yang mulai menggantungkan harapan agar Dedi Mulyadi turut serta dalam pemilihan presiden mendatang. Berikut ini adalah rangkaian aksi konkret yang telah diwujudkan oleh Dedi Mulyadi selama masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Barat:
Efisiensi Anggaran Daerah Didorong oleh Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai efisiensi pengeluaran negara. Ia menyoroti pentingnya memangkas anggaran untuk perjalanan dinas, rapat yang digelar di hotel, serta kegiatan seremonial yang tidak dianggap prioritas.
Penghapusan Tunggakan Pajak untuk Kendaraan Bermotor
Dalam langkah kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat, Dedi menghapuskan tunggakan pajak kendaraan bermotor, baik untuk roda dua maupun roda empat. Program ini berlangsung dari tanggal 25 Maret hingga 6 Juni 2025 dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Tindakan Tegas terhadap Pelanggaran Larangan Study Tour
Pada hari pertama masa jabatannya, Dedi Mulyadi langsung memberhentikan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok karena tetap menyelenggarakan kegiatan study tour ke luar kota, padahal sudah ada larangan resmi dari gubernur melalui surat edaran.
Pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme
Guna meningkatkan keamanan dan ketertiban, Gubernur Dedi membentuk satuan tugas khusus untuk memberantas aksi premanisme, dengan dukungan dari personel TNI dan Polri.
Penertiban Bangunan Ilegal di Bantaran Sungai
Dedi Mulyadi turut serta mengawasi langsung proses pembongkaran bangunan liar yang berdiri di bantaran Sungai Bekasi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan banjir. Pemerintah juga memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak, baik berupa tempat tinggal baru maupun bantuan uang tunai.
Tindakan Tegas terhadap Tempat Wisata Ilegal di Puncak Bogor
Beberapa bulan sebelumnya, Dedi memutuskan untuk membongkar salah satu lokasi wisata di kawasan Puncak, Bogor. Keputusan tersebut tidak diambil tanpa alasan yang jelas, melainkan dilandasi oleh pertimbangan yang kuat. Tindakan tegas dari pria kelahiran tahun 1971 ini menjadi sorotan publik, khususnya warga Jawa Barat.
Pelarangan Wisuda dan Perpisahan di Luar Sekolah Tetap Berlaku
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ia tidak akan mencabut larangan terkait penyelenggaraan wisuda maupun acara perpisahan di luar lingkungan sekolah. “Sudah jelas TK, SD, SMP, SMA tidak boleh ada wisuda, sudah. Kenaikan kelas, kenaikan kelas. Kelulusan, kelulusan,” kata dia.
Menurut Dedi, bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi, dana yang biasanya digunakan untuk acara wisuda akan lebih berguna jika dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih penting. Ia menambahkan bahwa apabila seseorang sadar hidup dalam kondisi serba pas-pasan, maka sudah seharusnya mengutamakan hidup sederhana dan hemat.