Polwan Bakar Suami di Mojokerto Diduga 'Baby Blues Syndrome', Cari Tahu Gejala dan Risikonya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jun 2024, 17:59
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Ardiana saat menjadi narasumber dalam program di NTV Today di Nusantara TV, Jumat (14/6/2024). Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Ardiana saat menjadi narasumber dalam program di NTV Today di Nusantara TV, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, gejala baby blues syndrome sesungguhnya bisa membaik dengan sendirinya, serta tidak terlalu mengganggu kualitas hidup dari ibu tersebut. 

"Prevalensinya memang cukup tinggi. Ini bisa saja dialami oleh ibu pada urutan anak yang ke berapa pun, tidak mesti harus anak yang pertama," sambungnya.

Akibat perubahan mood swing (kondisi berupa terjadinya perubahan suasana hati secara cepat dan drastis), membuat pengidap baby blues syndrome mudah sedih, cemas, dan perubahan suasana hati yang berkepanjangan dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik ibu.

"Kondisi ini bisa saja merempet pada isu-isu lain. Kenapa? Karena si ibu ini mudah sedih, sangat sensitif. Jadi dia bisa marah tanpa sebab, bingung tanpa sebab, merasa takut, tidak percaya diri dan merasa gagal. Dalam arti gagal sebagai seorang ibu, merasa tidak berharga, tidak nyaman dan bisa saja tidak tertarik untuk merawat si bayi," tukas Irma. 

Halaman
x|close