Ntvnews.id, Vatikan - Setelah proses panjang pemakaman Paus Fransiskus, kini Vatikan bersiap melakukan konklaf pada hari Rabu, 7 Mei 2025 besok. Para kardinal dari seluruh dunia telah berkumpul untuk mengikuti pemilihan paus baru.
Pemilihan ini, yang berlangsung dengan tingkat kerahasiaan sangat tinggi, akan diselenggarakan di Kapel Sistina dan diikuti oleh sekitar 135 kardinal.
Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa, 6 Mei 2025, konklaf sendiri adalah sebuah tradisi yang sudah berlangsung selama berabad-abad, diadakan untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru dalam Gereja Katolik Roma yang dilakukan oleh para kardinal. Istilah "konklaf" berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci", merujuk pada praktik penguncian para kardinal di dalam suatu tempat tertutup hingga mereka berhasil memilih pemimpin baru bagi umat Katolik sedunia.
Baca Juga: Jelang Pemilihan Paus, 133 Kardinal dari Seluruh Dunia Tiba di Roma
Pemilihan ini berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, dan hanya dapat digelar setelah posisi Paus dinyatakan kosong, baik karena kematian maupun pengunduran diri, seperti yang pernah terjadi pada Paus Benediktus XVI.
Dalam proses ini, hanya kardinal yang belum berusia 80 tahun pada saat kursi kepausan kosong yang berhak memberikan suara.
Setiap hari, para kardinal melakukan pemungutan suara hingga seseorang terpilih dengan dukungan dua pertiga suara. Jika belum ada hasil, mereka akan terus menggelar pemungutan suara sebanyak empat kali sehari.
Pemungutan suara ini dilakukan secara rahasia, dan surat suaranya dibakar setelah setiap sesi. Asap hasil pembakaran menjadi penanda penting bagi publik: asap hitam menandakan belum ada Paus terpilih, sementara asap putih menandakan seorang Paus baru telah terpilih.
Baca Juga: Konklaf Dimulai Rabu Besok, Siapa Paus Berikutnya?
Tradisi ini penuh simbolisme dan dijalankan dengan penuh kehati-hatian. Selama konklaf berlangsung, para kardinal dikarantina dari dunia luar. Tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi atau menerima informasi eksternal, guna menjaga kerahasiaan dan mencegah intervensi.
Setelah seorang kardinal terpilih dan menerima tugasnya sebagai Paus, ia akan memilih nama kepausan barunya, yang kemudian diumumkan kepada umat Katolik sedunia lewat pengumuman terkenal “Habemus Papam!” (Kami memiliki Paus!).
Konklaf bukan sekadar pemilihan pejabat agama; ini adalah momen sakral yang menandai peralihan kepemimpinan spiritual lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Dengan perpaduan antara doa, tradisi, dan sistem yang sudah berabad-abad dijaga, konklaf menjadi salah satu proses pemilihan pemimpin paling unik dan penuh wibawa di dunia.
Paus Fransiskus sendiri meninggal dunia karena sakit pada Senin Paskah, 21 April 2025. Prosesi pemakaman telah berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025.