Ntvnews.id, Israel - Sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika Serikat dilaporkan tidak berhasil mencegat serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman ke arah Israel. Kegagalan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan, sebagaimana diberitakan oleh The Times of Israel pada Jumat, 9 Mei 2025 waktu setempat.
Mengutip sumber anonim, laporan tersebut menyebut bahwa rudal tersebut akhirnya menghantam Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada Minggu, 5 Mei 2025, memicu gangguan pada fasilitas transportasi utama Israel. Pada saat kejadian, sistem pertahanan udara Hetz milik Israel juga dilaporkan sedang tidak beroperasi.
Baca Juga: Bandara Utama Yaman Mati Total Usai Diserang Israel
Insiden ini terjadi pada hari Minggu atau 4 April, ketika sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman mendarat di wilayah bandara utama Israel. Serangan itu berdampak pada penghentian sementara aktivitas di Bandara Ben Gurion selama kurang lebih 30 menit.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah mencoba mencegat rudal tersebut dan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, pada Jumat, 2 Mei 2025, kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan serangan ke Bandara Ben Gurion menggunakan rudal balistik hipersonik. Ini merupakan kali pertama mereka menggunakan jenis senjata tersebut sejak terjadinya serangan Israel terhadap bandara internasional di ibu kota Yaman, Sanaa.
(Sumber: Antara)