Nilai-nilai tersebut berbeda dengan fokus nilai politik Barat yang sering kali menekankan pada hak asasi manusia (HAM), demokrasi, dan kapitalisme.
Pada akhir abad ke-20, pemimpin negara dan intelektual di Asia mulai memperkenalkan konsep 'Asian value', yang semakin diterapkan seiring dengan kemajuan ekonomi negara-negara Asia Timur dan Tenggara.
Meskipun berbeda dengan nilai-nilai Barat, 'Asian value' sering kali dikritik karena dianggap mendukung praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ini adalah gambaran singkat mengenai 'Asian Value', sebuah istilah yang belakangan ini menjadi viral di media sosial.