Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto memutuskan mengundurkan diri setelah pernyataan kontroversial. Pernyataan kontroversial itu, Taku Eto menyebut dirinya tidak membeli beras karena terlalu banyak menerima hadiah dari pendukungnya.
Pernyataan tersebut menimbulkan tekanan politik baru bagi Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang popularitasnya tengah menurun akibat masalah biaya hidup, terutama harga beras yang melonjak.
Baca Juga: Budi Arie Datangi KPK
Setelah menerima pengunduran diri Taku Eto, Ishiba menyatakan bertanggung jawab penuh karena telah memilih dan mempertahankan Eto di tengah gelombang kritik publik. “Saya akan menerima semua kritik,” ujarnya.
Taku Eto (64) menyerahkan surat pengunduran diri di kantor perdana menteri hanya beberapa jam sebelum Ishiba dijadwalkan berhadapan dengan para pemimpin partai oposisi di parlemen, yang secara bulat telah menyerukan agar Eto mundur.
Ilustrasi beras (Pixabay)
Skandal muncul menjelang pemilu Majelis Tinggi musim panas ini pertarungan politik penting bagi koalisi pemerintahan yang tahun lalu kehilangan kendali atas Majelis Rendah yang lebih berpengaruh.
Taku Eto menjadi menteri kabinet pertama di bawah pemerintahan Ishiba yang mundur bukan karena kalah dalam pemilu.
“Saya bertanya pada diri sendiri apakah pantas bagi saya untuk tetap memimpin kementerian di saat kritis seperti sekarang, ketika harga beras melonjak,” ujar Taku Eto kepada wartawan setelah mengundurkan diri.
“Saya sekali lagi meminta maaf kepada masyarakat atas komentar saya yang sangat tidak pantas, terutama di tengah perjuangan mereka menghadapi kenaikan harga beras,” katanya.