Ntvnews.id, Jakarta - Balita di Karawang, Jawa Barat mengalami pembuluh darah pecah. Ini terjadi diduga akibat kegagalan dalam memasang infus saat dirawat di salah satu rumah sakit (RS) di Karawang.
Infus gagal dipasang sampai berkali-kali, sekitar belasan kali. Balita tersebut berinisial T yang masih berusia 4 tahun, yang merupakan anak dari Indah Sari Dewi (28).
"Anak saya gagal diinfus berkali-kali. Total ada 12 tusukan sampai muntah-muntah, darahnya netes ke lantai dan bantal," ujar Indah, dalam unggahan akun Instagram @infokrw, Jumat, 23 Mei 2025.
Peristiwa bermula saat T mengalami kejang pada 28 April 2025 lalu. Ia kemudian dibawa ke RS. Belakangan, pihak RS menyebut bahwa anak tersebut terkena tipoid atau typus.
"Di IGD anak saya sempat gagal diinfus oleh tiga perawat, tapi akhirnya berhasil oleh salah satu perawat dan akhirnya saya putuskan masuk ke ruang super VIP," papar dia.
Masuk ruangan kelas premium, menurutnya tak serta-merta membuat anaknya mendapat pelayanan terbaik. Ia mengaku kerap dibuat kecewa oleh perawat yang sering terlambat setiap kali diminta bantuan.
"Padahal saya sudah pencet-pencet bel. Mereka dateng baru satu jam kemudian, darah anak saya sudah naik sampai roller ‘on-off’-nya," paparnya.
Tiba di hari keempat perawatan, anaknya mengalami bengkak pada bagian infusan. Perawat sampai dokter bedah yang berusaha menginfus kembali anaknya terlihat kesulitan.
Alhasil anaknya sampai mengalami muntah-muntah akibat dihujani jarum infusan yang gagal.
"Anak saya sampai muntah-muntah. Saya bilang ke mereka ‘Kalian mau bikin mati anak saya?’. Saya marah waktu itu dan langsung minta dirujuk ke Siloam," jelas Dewi.
Adapun persoalan ini telah dilaporkan ke polisi. Menurut Kapolres Karawang AKBP Fiki N. Ardiansyah melalui Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin, membenarkan laporan tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan telah dilakukan.
"Kami akan memanggil manajemen rumah sakit dan perawat yang bertugas untuk dimintai keterangan. Proses pengumpulan bukti sedang berlangsung guna memastikan dugaan kelalaian ini," ujar Solikhin.
Dinas Kesehatan Karawang juga turut turun tangan. Kepala Dinas, Endang Suryadi mengatakan pihaknya tengah menyiapkan proses pengecekan ke RS Permata Keluarga.
"Kami akan melakukan verifikasi dan investigasi internal sesuai prosedur," tandas Endang.