Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 5,5 bulan, telah berdiri 1.843 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total target 33.000 unit yang direncanakan.
Dadan menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menargetkan 82,9 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia.
Hingga kini, program tersebut telah menjangkau sekitar 5,3 juta penerima manfaat, ini merupakan jumlah yang setara dengan populasi Singapura.
"Jumlah penduduk kita 280 juta, ditarget sepertiganya, termasuk para santri," ujarnya di Magelang, Jawa Tengah, Senin, 23 Juni 2025.
Baca juga: BGN Ungkap 1.837 Unit SPPG yang Beroperasi Telah Menyerap 72.521 Tenaga Kerja
Menurut Dadan, kehadiran SPPG di lingkungan pesantren juga diharapkan mampu memberikan efek domino positif, tidak hanya bagi pesantren itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat di sekitarnya.
"Sekali masak paling tidak butuh 300 kilogram sayur. Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga. Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran," ujarnya.
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan, Ismed Saputra, menjelaskan bahwa pembiayaan untuk SPPG di pesantren telah didukung melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang telah tertuang dalam nota kesepahaman (MoU).
Baca juga: Program MBG Catat 5,2 Juta Penerima Manfaat Hingga Juni 2025
"Harapan kita semua bisa mengawal implementasi SPPG ini, sebagai bagian mengawal program Presiden," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Kabupaten Magelang, KH M. Yusuf Chudlori, menyampaikan bahwa hadirnya SPPG di pesantren diharapkan menjadi khusnul hidayah dan menjadi sebuah awal yang penuh berkah dan manfaat, serta turut mendukung keberhasilan program yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
"Kita berharap pembangunan SPPG di sini, tuntas dalam waktu tiga atau empat bulan ke depan," ujarnya.
(Sumber: Antara)