Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri peresmian pembangunan Rumah Pompa Sunter C, di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, Senin, 26 Mei 2025.
Rumah Pompa tersebut berfungsi sebagai pengendalian banjir, khususnya wilayah Kelurahan Sunter Agung dan Kelurahan Kampung Sawah.
Pramono menyampaikan, teknologi yang digunakan sudah sangat baik, dan menjadi salah satu contoh penanganan banjir di Jakarta.
"Saya tadi sudah melihat sistemnya sangat baik, dan menurut saya ini sebagai salah satu contoh penanganan banjir-banjir yang bersifat spot lokal di Jakarta," kata Pramono, Senin, 26 Mei 2025.
"Karena seperti yang saya sampaikan, pada prinsipnya banjir ada tiga, banjir kiriman, banjir spot lokal, kemudian banjir karena rob," lanjut dia.
Lanjut Pramono, wilayah Sunter tersebut harus dilakukan mentoring dengan baik. Pasalnya, Sungai Sentiong saat ini sudah ada di atas permukaan jalan.
"Memang ini sangat dekat juga dengan laut, tetapi tadi sudah disampaikan oleh Ibu Ika bahwa Sungai Sentiong sendiri permukaannya sekarang ini sudah ada di atas permukaan jalan. Maka dengan demikian penanganan di tempat ini harus termonitor dengan baik," ungkapnya.
Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Kata Pramono, terdapat tiga pompa utama di Rumah Pompa Sunter C ini, dan penanganannya pun dilakukan secara digital.
"Tadi saya sudah melihat secara langsung ada tiga pompa utama dan cara penanganannya sudah betul-betul secara digital," ucapnya.
"Diketahui secara langsung, dan untuk itu tadi Bu Kepala Dinas juga melaporkan akan ada kurang lebih 13 titik lagi yang akan kita tangani seperti ini untuk bisa menyelesaikan hampir sebagian besar banjir lokal yang ada di Jakarta," lanjutnya.
Pramono mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sungguh-sungguh ingin menangani persoalan banjir, termasuk normalisasi sungai Ciliwung.
"Maka dengan demikian mudah-mudahan banjir yang ada di Jakarta selama ini kalau dilihat memang kemarin sebenarnya di tempat ini curah hujannya cukup tinggi. Tetapi karena kita sudah punya pompa ini yang kalau kapasitasnya atau banjirnya di atas 200 memang pompanya dihidupkan nggak sampai tadi setengah hari sudah selesai," imbuhnya.
"Ini membuktikan bahwa kita memang bekerja dengan perencanaan yang lebih matang dan untuk 13 pompa yang baru secara prinsip saya sudah menyampaikan kepada Ibu Ika untuk segera dikomunikasikan termasuk persoalan anggaran yang harus mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI Jakarta," tambah Pramono Anung.