A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Nusantara Sustainability Trend Forum 2025: Dorong Pemenuhan Pangan dan Energi Berkelanjutan untuk Indonesia - Ntvnews.id

Nusantara Sustainability Trend Forum 2025: Dorong Pemenuhan Pangan dan Energi Berkelanjutan untuk Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mei 2025, 14:44
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
NATURE: Nusantara Sustainability Trend Forum 2025 NATURE: Nusantara Sustainability Trend Forum 2025 (Dok. NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketahanan pangan dan energi menjadi isu strategis yang menentukan kestabilan ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Kebutuhan pangan dan energi tentu akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk. Indonesia juga akan menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan dan akses untuk pangan dan energi yang berkelanjutan. Pemenuhan keduanya tentu dapat memperkuat kedaulatan negara.

Urgensi pembahasan terkait pangan dan energi berkelanjutan itulah yang menjadi topik utama konferensi Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025. Forum yang dipersembahkan oleh Nusantara TV ini akan digelar di Ballroom Nusantara, NT Tower, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025. Forum ini akan menghadirkan para pakar serta profesional yang akan berbagi gagasan bernas dan pengalaman terkait isu pangan dan energi untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun mengatakan forum Nature 2025 menjadi bagian dari upaya NTV berkontribusi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan nasional. Menurutnya, isu pangan sangat penting dan berdampak pada perkembangan ekonomi. “Integrasi energi bersih dan terbarukan dalam berbagai sektor produksi dan ekonomi menjadi langkah penting dalam menjaga lingkungan serta memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Don Bosco.

Pangan dan energi menjadi komoditas strategis global yang diincar banyak pihak. Populasi dunia saat ini sudah menembus delapan miliar jiwa. Dalam 25 tahun mendatang, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai sembilan miliar orang dan permintaan pangan akan berlipat ganda. Populasi Indonesia saat itu diperkirakan mencapai 324 juta jiwa. Selain pangan, energi bakal menjadi faktor penentu pembangunan berkelanjutan.

Masalah ketersediaan pangan bisa memicu bencana dan konflik. Program Pangan Dunia (WFP) memperkirakan ada sembilan juta orang meninggal setiap tahun akibat kelaparan dan penyakit terkait kelaparan. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding kematian akibat AIDS, malaria, dan tuberkulosis sekaligus. Produksi pangan dunia masih cukup, namun tidak semua orang bisa mengaksesnya. Menurut WFP, sekitar 343 juta orang di 74 negara menghadapi masalah kelaparan akut. Di beberapa tempat, terutama di negara-negara yang dilanda masalah akibat bencana alam dan konflik akibat perang, pangan bahkan menjadi begitu langka dan sangat berharga.

Ketahanan pangan dan energi termasuk dalam pilar utama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang diusung pemerintah. Saat ini, Indonesia masih mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Sejumlah tantangan seperti infrastruktur, akses pangan, dan perubahan iklim ikut mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Di sisi lain, ketahanan energi juga menjadi tantangan besar, terutama dalam penyediaan listrik yang merata.

Pemerintah telah menginisiasi strategi mendorong pembangunan masyarakat, seperti program Makan Bergizi Gratis untuk anak sekolah dan alokasi anggaran ketahanan pangan yang mencapai Rp155,5 triliun tahun ini. Di sektor energi, Indonesia juga tengah menyiapkan program mitigasi iklim dan pembangunan dalam transisi energi. “Kita perlu dorong pembahasan yang komprehensif terkait isu pangan dan energi ini untuk membantu meningkatkan pembangunan,” kata Don Bosco.

Dalam forum ini NTV mengundang sejumlah pembicara utama, antara lain Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, serta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu. Selain itu, ada Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto, Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University Drajat Martianto, dan Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Nani Hendiarti.

Akan hadir juga sebagai pembicara di sesi diskusi terkait ketahanan pangan, yaitu Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini serta praktisi pertanian dan pangan berkelanjutan Britania Sari. Adapun untuk pembahasan sektor energi NTV mengundang Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindutrian Apit Pria Nugraha, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana, serta Direktur Eksektif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa.

x|close