Ntvnews.id, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan bursa kerja (job fair) tahun 2025 guna memastikan perbaikan dalam pelaksanaan gelombang-gelombang berikutnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, mengatakan bahwa evaluasi awal akan difokuskan pada sejumlah aspek teknis yang menjadi perhatian saat penyelenggaraan di Cikarang. Fokus utama evaluasi adalah perbaikan manajemen antrean, pengaturan kelompok masuk, serta penguatan sistem digital.
"Kami menggunakan sistem digital melalui QR Code untuk pelamaran, meski pada praktiknya beberapa perusahaan saat bursa kerja kemarin tetap menerima lamaran fisik, karena empati kepada peserta," ujarnya di Cikarang, Senin, 2 Juni 2025.
Ia menambahkan, ke depannya masih terbuka kemungkinan untuk menggelar acara serupa secara virtual, hybrid, ataupun tetap dengan skema tatap muka, namun dengan konsep dan sistem yang telah disempurnakan.
Baca Juga: Viral Ukhti-ukhti Sholawatan di Kolam Renang Tuai Kecaman
"Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk mengevaluasi peran pihak EO (pelaksana acara) dan memperkuat sinergi dengan pihak keamanan, Kominfo serta stakeholder lain," katanya.
Nur Hidayah menegaskan bahwa Pemkab Bekasi berkomitmen menjadikan job fair ini sebagai acara percontohan, tidak hanya untuk membuka akses peluang kerja, tetapi juga untuk menjamin kenyamanan serta keamanan seluruh peserta.
"Pemkab Bekasi juga telah meminta seluruh perusahaan untuk memberikan pembaruan data seleksi dan penempatan tenaga kerja setelah acara kemarin," ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan job fair pada Selasa, 27 Mei 2025, sebanyak 64 perusahaan telah diverifikasi sebagai peserta, termasuk verifikasi terhadap lowongan yang mereka buka. Salah satu perusahaan bahkan mencatat jumlah pelamar mencapai 16.000 orang untuk posisi yang tersedia.
Baca Juga: PBB Hadapi Krisis Serius, Anggaran Dipangkas 20 Persen dan 6.900 Pegawai Bakal di PHK
Nur Hidayah juga menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut, yang menurutnya menjadi salah satu bursa kerja terbesar di Kabupaten Bekasi dalam beberapa tahun terakhir. Estimasi jumlah pengunjung disebut mencapai 25.000 orang.
"Job fair yang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB mengalami lonjakan peserta sejak pagi hari. Bahkan, sejak pukul 06.00 WIB, mereka sudah mulai mengantre. Karena jumlah yang hadir jauh melebihi prediksi, kondisi sempat padat dan mendorong kami untuk membuka akses lebih awal, pukul 08.00 WIB," katanya.
Meskipun panitia telah menggelar gladi bersih sehari sebelum acara, Nur Hidayah mengakui lonjakan pengunjung menjadi tantangan tersendiri. Hal itu dipicu oleh kehadiran banyak perusahaan besar yang menarik perhatian para pencari kerja.
"Beberapa peserta sempat mengalami kelelahan hingga pingsan, namun seluruhnya telah mendapat penanganan medis dan dinyatakan pulih. Tidak ada peserta yang dirawat inap," tuturnya.
(Sumber: Antara)